Rabu, 16 Maret 2011

POLO AIR: Mengubah Tradisi Perak Jadi Emas

POLO AIR INDONESIA: Tim polo air Indonesia punya misi besar pada SEA Games XXVI kali ini. Target yang dicanangkan adalah mengubah tradisi lama sebagai peraih medali perak dan perunggu pada 17 kali keikutsertaan polo air Indonesia di SEA Games.
Prestasi yang telah ditorehkan adalah merebut 5 medali perak dan 10 medali perunggu dalam 17 kali ikut SEA Games tersebut. Untuk menggapai target itu, tak main-main, polo air akan mengadakan try out selama enam bulan ke luar negeri.
Tim putri ke Uzbekistan, sementara putra ke Hungaria dan China. Sepulangnya dari try out, tim polo air langsung bertolak ke Palembang untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kolam renang yang akan digunakan untuk bertanding.
"Kita ingin mengubah tradisi medali perak menjadi emas dan perunggu menjadi perak. Untuk mencapai target itu, polo air akan berlatih atau try out selama enam bulan di Uzbekistan, Hungaria, dan China," kata Manajer Tim Polo Air SEA Games Indonesia Andreas Legawa MM kepadaSuara Karya di Jakarta, kemarin.
Polo air sekarang sedang melakukan pelatnas kepada 50 atlet, terdiri dari 24 putra dan 26 putri. Pada 7-10 April nanti diadakan prakualifikasi PON di Seruni, sekaligus untuk menyeleksi atlet pelatnas putra menjadi 18 orang. Sementara seleksi tim putri dilakukan di tempat yang sama pada 1-4 Mei mendatang untuk mencari 18 atlet putri.
Penyaringan atlet ini langsung dari 200 persen menjadi 100 persen, sehingga pada pertengahan Mei nanti tidak ada lagi atlet yang dikurangi untuk diberangkatkan ke Uzbekistan, Hungaria, dan China.
Andreas mengatakan, polo air tidak akan melakukan try in di dalam negeri, karena berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah sangat tidak menguntungkan bagi tim.
Selama ini, try in di beberapa daerah, menurut dia, justru menciptakan fanatisme daerah yang tinggi bagi diri atlet. Untuk menghindari itu, sekaligus menciptakan kekompakan tim, polo air memilih try out penuh di luar negeri.
"Ternyata setelah mengikuti pelatihan character building di Batujajar, Jawa Barat, sesuai program Prima, banyak manfaatnya bagi keutuhan tim. Di Batujajar itu, baik atlet maupun pelatih dibentuk agar memiliki nasionalisme yang tinggi, disiplin, dan saling menghargai satu sama lain. Ini sangat cocok dengan polo air yang merupakan olahraga tim.
Karena itu, kita sekalian berlatih di luar negeri agar tercipta kekompakan tersebut," ujar pria, yang sudah 15 kali terlibat dalam SEA Games, delapan kali sebagai atlet, dan tujuh kali sebagai manajer, itu.
Dipilihnya Uzbekistan sebagai tempat try out putri, kata Andreas, karena Indonesia punya hubungan baik dengan negara Eropa Timur tersebut. Selain itu, di Almanggang, sebuah tempat latihan polo air di Pegunungan Tasken, sangat cocok untuk latihan atlet Indonesia.
"Apalagi, penduduk setempat mayoritas beragama Islam, sehingga atlet kita merasa berlatih di negeri sendiri," kata Andreas, sambil menambahkan bahwa tim putri akan mengikuti kompetisi praliga di Rusia, sebuah kompetisi Divisi III di Negara Beruang Putih tersebut. (Markon Piliang/Suara Karya))